Monday, October 15, 2012

Cara Melakukan Shalat Tahajjud

Shalat tahajjud ialah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam; sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.

Syarat :
1. Dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, walaupun hanya sebentar.
2. Dilakukan sesudah shalat isya’ sampai terbit fajar (subuh).

Waktu shalat tahajjud dibagi menjadi tiga bagian :
1. Sepertiga pertama, yaitu dari jam 19-22, ini saat utama.
2. Sepertiga kedua, yaitu dari jam 22-1, ini saat yang lebih utama.
3. Sepertiga ketiga, yaitu dari jam 1-masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama.

Demikianlah menurut hadits Rasulullah saw. yang berbunyi :


Yanzilu rabbunaa ilaa samaa’id-dun-yaa hiina yabqaa tsulutsul-lailil-akhiiri fa yaquulu : Hal min daa’in fa astajiibu lahu. Hal min saa’ilin fa a’thiyahu. Hal min mustaghfirin fa aghfiru lahu. Hattaa yathlu’al-fajru. 

Artinya : “Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru : Adakah orang-orang yang memohon (berdoa), pasti akan Kukabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu subuh.”


Fadhilah / Keistimewaannya

Shalat tahajjud yakni shalat malam itu sangat dianjurkan, sebagaimana firman Allah sebagai berikut



Wa minal-laili fatahajjad bihii naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka mawaamam mahmuudaa.

Artinya : “Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat tahajjud, sebagai shalat sunah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik.” (S/ Al-Israa’ : 79)


Lafazh niat shalat tahajjud yaitu :


Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa. Allahu akbar.

Artinya : “Aku niat shalat sunah tahajjud dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allahu akbar.”


Doa Tahajjud

Doa-doa yang dibaca di waktu melakukan sembahyang tahajjud atau sesudahnya sebaiknya dari ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits. Dari Al-Qur’an seperti :


Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.

Artinya : “Ya Allah Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka.”


Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rsulullah saw jika bangun dari tidur di tengah malam, terus bertahajjud dan membaca doa sebagai berikut :


Allaahumma lakal-hamdu anta qayyimus-samaawaati wal-ardhi wa man fiihin, wa lakal-hamdu laka mulkus-samaawaati wal-ardhi wa man fiihin, wa lakal-hamdu nuurus-samaawaati wal-ardhi, wa lakal-hamdu antal-haqqu wa wa’dukal-haqqu wa liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan-naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, wassaa’atu haqqun. Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antalmuqaddimu wa antal-mu’akhkhiru laa ilaaha illaa anta au laa ilaaha gairuka wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Artinya : “Ya, Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji. Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji. Engkaulah yang hak, dan janji-Mu adalah benar, dan perjumpaan-Mu itu adalah hak, dan firman-Mu adalah benar, dan surga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan Nabi Muhammad saw adalah benar, dan saat hari kiamat itu adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakkal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada Engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembuyikan maupun yang nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul-‘alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.”


Sesudah membaca doa itu, perbanyaklah membaca istighfar.

Adapun istighfar yang biasa ialah : 


Astaghfirullaahal-azhiim wa atuubu ilaiih. 

Artinya : “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya.” 


Adapun istighfar yang lebih lengkap lagi yang juga dari Rasulullah saw ialah : 


Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u bi dzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta. 

Artinya : “Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau Dzat yang telah menjadikan kami, dan kami adalah hamba-Mu, dan kami pun dalam ketentuan-Mu serta janji-Mu sedapat yang kami lakukan. Kami mohon perlindungan-Mu dari kejahatan apa saja yang kami lakukan, kamu mengakui kenikmatan yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan kami juga mengakui akan dosa kami, karena itu berilah ampunan kepada kami, sebab sesungguhnya tidak ada yang member pengampunan kecuali Engkau sendiri.” 


Setelah selesai membaca doa tersebut, lalu pergilah berbaring kembali tidur, sambil membaca Ayat Kursi, kemudian surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.




sumber teks : Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karangan Drs. Moh. Rifa'i